Skoliosis Adalah – Penjelasan Lengkap Beserta Penyebabnya
Skoliosis adalah sebuah kelainan yang biasanya terjadi dan dialami oleh manusia. Kondisi ini menyerang pada tulang belakang manusia. Gejala ini menyebabkan tulang menjadi melengkung ke arah samping. Kelainan ini paling sering dialami oleh anak – anak terutama anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Atau memasuki masa pubertas.
Tulang belakang yang berada di garis vertikal ini harusnya berbentuk lurus, namun karena Skoliosis, tulang ini pun akan bengkok atau melengkung ke arah samping yang disebut dengan kelengkungan lateral.
Jika diperhatikan dari samping, tulang belakang akan menunjukkan bentuk yang melengkung ke arah luar yang ringan di punggung atas. Sedangkan jika dilihat dari arah pungung bawah, maka akan menunjukkan tingkat lengkungan ke arah dalam yang ringan.
Perbedaan antara mereka yang memiliki tulang normal dengan mereka yang terkena Skoliosis. Jika pada mereka yang normal maka tulang belakangnya akan terlihat lurus baik saat dilihat dari depan atau pun belakang. Sementara untuk pengidap Skoliosis maka tulang akan terlihat bengkok atau melengkung baik saat dilihat dari depan mau pun dari belakang.
Skoliosis biasanya terjadi dalam gejala yang ringan akan tetapi jika dibiarkan saja dapat menjadi lebih parah. Khususnya bagi wanita yang disebabkan oleh pertambahan usia. Untuk gejala Skoliosis yang makin parah, gejala ini juga membuat penderita dapat mengalami beberapa kondisi yang mengkhawatirkan seperti gangguan jantung, paru – paru hingga mengalami kondisi lemah pada tungkai.
Jenis – Jenis Skoliosis
Skoliosis sendiri dibagi ke dalam beberapa jenis dan berikut adalah penjelasan lengkapnya :
1.) Skoliosis Kongenital
Skoliosis jenis yang pertama adalah Skoliosis Kongenital yang biasanya terjadi pada bayi yang baru saja dilahirkan. Skoliosis jenis ini terjadi karena adanya tulang belakang yang belum terbentuk secara sempurna. Dan terjadi ketika bayi berada dalam kandungan. Meski begitu jenis Skoliosis ini sangat jarang ditemukan kasusnya sehingga terbilang cukup langka.
2.) Skoliosis Idiopatik
Skoliosis berikutnya biasa terjadi di masa pertumbuhan anak-anak, pada kondisi ini sendiri biasanya banyak ditemukan pada anak di rentan usia 10 hingga 18 tahun. Untuk penyebabnya sendiri masih belum diketahui hingga kini dan masih terus dilakukan penelitian untuk mengetahui penyebabnya.
3.) Skoliosis Degeneratif
Jenis Skoliosis yang satu ini biasanya bisa dengan mudah dideteksi pada orang dewasa khususnya bagi mereka yang pernah mengalami Skoliosis ini sebelumnya. Pada penderita Skoliosis ini biasanya tulang belakang mengalami aus yang dikarenakan faktor usia. Skoliosis jenis ini sendiri juga bisa membuat tulang belakang menjadi bengkok.
4.) Skoliosis Neuromuskular
Skoliosis Neuromuskular ini disebabkan karena sebuah kelainan yang terjadi di sistem otot dan saraf. Penyakit cerebral palsy dan spina bifida yang paling sering menjadi penyebab dari kondisi ini.
5.) Kifosis Scheuermann
Pada saat bagian depan tulang belakang tumbuh lebih lama jika dibandingkan dengan tulang yang ada pada bagian belakang maka dapat menjadi penyebab dari Skoliosis jenis ini karena membuat tulang depan lebih kecil yang mengakibatkan tulang menjadi melengkung.
6.) Skoliosis Sindromik
Kondisi ini terjadi dikarenakan beberapa faktor yang dialami oleh seseroang seperti seperti sindrom Marfan, sindrom kesehatan dan trisomy 21 pada seseorang.
Gejala Skoliosis
Setiap orang memiliki gejala skoliosis yang berbeda-beda, hal ini biasanya tergantung dari tingkat keparahan skoliosis yang dialami oleh orang tersebut. Sehingga tidak bisa ditentukan dengan pasti gejala skoliosis yang dialami. Tapi secara umum gejala skoliosis dapat dilihat seperti berikut ini :
- Tubuh dari penderita akan terlohat condong ke satu sisi saja.
- Salah satu bahu posisinya terlihat lebih tinggi dari bahu yang satunya.
- Terlihat salah satu tulang belikat akan sedikit lebih menonjol.
- Pinggang memiliki tinggi yang tidak rata.
Untuk kondisi yang lebih lanjut, skoliosis biasanya akan membuat penderitanya mengalami rasa sakit yang tidak nyaman pada punggung. Selain itu tulang punggung yang bisa berputar pada kondisi parah akan semakin memperburuk kondisi dan membuat salah satu tulang iga terlihat lebih menonjol jika dibandingkan dengan sisi yang lainnya.
Pada saat kondisi skoliosis ini semakin parah, maka bisa menyebabkan gangguan pada pernapasan.
Penanganan Terhadap Skoliosis
Skoliosis yang dialami oleh anak-anak terbilang masih ringan dan bisa dilakukan perawatan khusus dengan menggunakan penyangga atau melakukan operasi.
Sebelum mengambil keputusan untuk melakukan penangan pada skoliosis, dibutuhkan pemeriksaan yang dilakukan secara berkala untuk melihat apakah ada perubahan pada bentuk tulang belakang setelah usisa semakin bertambah.
Bagi setiap penderita dari skoliosis dapat menentukan prosedur pengobatan yang cocok untuk kondisinya. Jika skoliosis yang dialami masih terbilang ringan, maka terapi dengan menggunakan braces atau penyangga bisa menjadi salah satu pilihan terbaik.
Akan tetapi bagi penderita skoliosis dengan kondisi yang cukup parah, prosedur operasi bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat.
Jadi mau menggunakan terapi braces atau menggunakan penyangga, mau pun melakukan prosedur operasi semua tergantung pada kebutuhan dan kondisi dari individu yang mengalami skoliosis.
Sekarang sudah tahu kan, jika skoliosis adalah sebuah kondisi yang dapat mempengaruhi bentuk tulang belakang, seperti penjelasan di atas jika dibiarkan saja kondisi ini akan memberikan pengaruh buruk bagi kesehatan.
Artikel Lainnya :