Siklus Menstruasi
Ekosistem.co.id – Siklus Menstruasi merupakan salah satu siklus yang penting bagi wanita, siklus ini dimulai ketika wanita menginjak usia remaja. Siklus menstruasi pun berlangsung antara 3 hingga 7 hari.
Banyak yang mengira jika siklus menstruasi terjadi setiap satu bulan sekali, namun sebenarnya siklus menstruasi terjadi setiap 21 hingga 35 hari. Lalu apa saja fakta mengenai siklus khusus wanita ini.
Simak di bawah ini penjelasannya ya!
Siklus Menstruasi Adalah
Merupakan sebuah siklus hormonal bulanan yang dilewati oleh semua wanita, siklus ini berguna untuk mempersiapkan kehamilan bagi wanita. Siklus ini bisa dihitung sejak pertama kali menstruasi hingga hari pertama pada periode yang berikutnya.
Cara Menghitung Siklus Haid yang Benar
Untuk menghitung siklus haid bisa dilakukan mulai dari hari pertama darah menstruasi keluar di bulan ini. Bercak coklat atau flek biasanya akan muncul beberapa hari sebelum haid.
Misalnya jika hari pertama menstruasi terjadi pada bulan November tanggal 15, maka siklus menstruasi berikutnya akan terjadi pada tanggal 12 Desember. Jika dihitung maka siklus menstruasi terjadi setiap 28 hari yang dihitung sejak hari pertama menstruasi pada tanggal 15 November hingga tanggal 11 Desember.
Tanggal 12 Desember tidak dihitung karena di tanggal ini, sudah mengalami menstruasi.
Faktanya tidak semua wanita mengalami siklus menstruasi yang normal, ada beberapa orang yang mengalami fase ini lebih cepat mau pun lebih lambat. Sementara cara menghitung siklus haid yang tidak teratur, sama dengan cara menghitung siklus haid teratur seperti di atas.
Bagi mereka yang tidak mempunyai menstruasi tidak teratur maka diharuskan untuk mencatat siklus haid minimal selama enam bulan. Dan dari hasil ini kita bisa mengetahui siklus haid dengan lebih akurat.
Hormon yang Bekerja pada Siklus Menstruasi
1.) Estrogen
Hormone ini diproduksi oleh ovarium dan memiliki peran pada proses ovulasi ketika siklus reproduksi wanita dilakukan. Hormon ini juga berperan dalam menjaga perubahan tubuh remaja ketika melwati masa pubertas.
Seperti pembentukan lapisan rahim kembali setelah periode haid.
2.) Progesteron
Bersama dengan hormon esterogen, hormon ini bertugas sebagai penjaga siklus reproduksi dan menjaga selama masa kehalimal. Hormon ini juga diproduksi oleh ovarium dalam proses penebalan di dinding rahim.
3.) Hormon pelepas gonadotropin (Gonadotrophin-releasing hormone-GnRh)
Hormon ini diproduksi oleh otak dan berguna untuk memberikan ransangan bagi tubuh agar menghasilkan hormon perangsang folikel serta hormon pelutein.
4.) Hormon Pelutein (Luteinizing hormone-LH)
Hormon ini bertugas untuk memberikan ransangan bagi sel telur agar proses ovulasi bisa dimulai.
5.) Hormon perangsang folikel (Follicle stimulating hormone-FSH)
Fungsi hormon ini untuk membantu sel telur pada ovarium matang serta melepaskannya. Kelenjar pituitari yang ada di bawah otak ini lah yang memproduksi hormon perangsang folikel.
Fase Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi terjadi dalam beberapa fase, seperti di bawah ini :
Fase Pertama – Menstruasi
Fase pertama ini terjadi selama 1 hingga 7 hari, yang mana di masa ini lapisan dinding rahim akan luruh dan menjadikannya darah yang dikeluarkan sebagai haid. Selama haid darah yang dikeluarkan sekitar 30 hingga 40 ml setiap siklus.
Sejak hari pertama hingga hari ke 3 darah yang akan keluar umumnya lebih banyak sehingga wanita merasakan nyeri di bagian panggul, kaki dan punggung. Dan juga merakan kram di bagian perutnya.
Rasa nyeri dan kram terjadi dikarenakan adanya kontraksi rahim yang terjadi pada otot rahim karena hormon rostaglandin yang meningkat selama masa haid.
Selain itu kontraksi pada rahim membuat suplai oksigen berkurang dan menyebabkan kram hingga rasa nyeri selama menstruasi.
Namun rasa kram dan nyeri berfungsi untuk mendorong dan mengeluarkan lapisan dinding rahim agar luruh menjadi darah haid.
Lapisan dinding rahim yang luruh ini juga terjadi karena penurunan kadar estrogen dan progesteron di waktu yang sama.
Selama masa menstruasi hormon esterogen ada di tingkat yang rendah sehingga wanita terkadang mengalami emosional yang tidak stabil. Menjadi mudah tersinggung selama masa menstruasi.
Fase Kedua – Pra ovulasi dan Ovulasi
Pada fase ini lapisan dinding rahim yang tadinya sudah luruh menjadi darah haid akan mulai menebal kembali. Pada fase ini dinding rahim akan cukup tipis sehingga mempermudah sperma untuk melewatinya. Fase ini akan bertahan kurang lebih selama 3 hingga 5 hari dan proses ini penebalan rahim ini terjadi karena peningkatan hormone.
Banyak yang beranggapan jika ovulasi terjadi di hari ke 14 setelah siklus haid pertama, namun sebenarnya masa ovulasi akan berbeda pada setiap wanita. Dan hal ini tergantung pada siklus menstruasi masing-masing serta beberapa faktor lainnya.
Misalnya seperti stress, diet, sakit, penurunan berat badan dan olahraga.
Sehingga fase ini menjadi fase terbaik untuk melakukan hubungan suami istri jika ingin segera memiliki keturunan.
Fase Ketiga – Pra Menstruasi
Dinding rahim akan semakin menebal di fase ini berkat adanya folikel yang sudah pecah dan mengeluarkan sel telur lalu membentuk korpus luteum. Lalu korpus luteum pun akan memproduksi hormon progesteron yang menebalkan dinding rahim dan menjadi semakin tebal.
Apabila pembuahan tidak terjadi maka dinding rahim yang semakin menebal ini pun akan membuat wanita merasakan gejala pramenstruasi atau PMS. Seperti perubahan emosi dan kondisi fisik, nyeri pada beberapa bagian tubuh, mudah lelah dan pusing hingga merasa kembung.
Korpus luteum yang mengalami degenerasi pun akan berhenti memproduksi progesterone dan jika tidak terjadi pembuahan. Sehingga kadar estrogen bersama dengan progesterone menjadi menurun. Lalu lapisan dinding rahim yang menebal tersebut akan luruh kembali menjadi darah.
Dan akan dikeluarkan kembali pada siklus menstruasi.
Cara Memperlancar Siklus Menstruasi
Terkadang siklus menstruasi pada wanita berbeda-beda, ada yang normal dan ada juga yang tidak normal sehingga. Siklus menstruasi pun akan dipengaruhi oleh beberapa hal, dan berikut ini cara memperlanjar siklus menstruasi :
1.) Istirahat yang cukup.
2.) Meditasi dan berlatih yoga.
3.) Menjaga kesehatan dan berat badan.
4.) Mengganti alat kontrasepsi.
5.) Terapi hormon.
7.) Mengonsumsi vitamin D.
Demikian Siklus Menstruasi : Fase, Pengertian Dan Penghitungannya Beserta Gambar yang bisa kami jelaskan pada kali ini. Semoga bermanfaat ya!
Baca juga Artikel kami lainnya :