Proses Metamorfosis Kecoa
Ekosistem.co.id – Proses Metamorfosis Kecoa bisa dibilang cukup berbeda dengan metamorfosis yang dialami oleh kupu-kupu. Setelah membahas mengenai proses metamorfosis kupu kupu kali ini kita akan membahas tentang proses metamorfosis kecoa.
Jika selama ini mungkin banyak yang hanya mengetahui mengetahui proses metamorfosis kupu kupu.
Namun kecoa juga sebenarnya mengalami proses metamorfosis loh. Akan tetapi proses metamorfosis yang terjadi pada kecoa ini berbeda dengan yang terjadi pada kupu kupu.
Jika kupu kupu melakukan proses metamorfosis sempurna berbeda dengan kecoa yang yang melakukan metamorfosis tidak sempurna karena siklus metamorfosisnya hanya memiliki tiga fase pertumbuhan yakni Telur, Nimfa dan Imago atau Kecoa Dewasa.
Kecoa Adalah
Kecoak atau biasa disebut dengan coro, kadang disebut juga dengan lipas ini merupakan jenis serangga yang berasal dari hemimetabola yang asalnya dari kelas insecta. Kecoa mempunyai hubungan yang dekat dengan hewan rayap mau pun belalang sentadu.
Namun uniknya kecoa tidak bisa ditemukan di wilayah kutub.
Proses Metamorfosis Kecoa
Kecoa memang tidak mengalami metamorfosis lengkap seperti kupu-kupu, namun kecoa mengalami daur ulang yang cukup panjang. Dimulai dari telur, hingga menjadi nimfa dan akhirnya menjadi kecoa dewasa.
Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah proses metamorfosis kecoa :
1.) Fase Telur
Proses Metamorfosis Kecoa yang pertama adalah fase telur yang dihasilkan dari pembuahan sel telur betina dengan spermatozoa kecoa jantan.
Induk betina akan meletakkan telur yang sudah dikandungnya di atas permukaan tanah mau pun tumpukan sampah.
Tapi tak jarang juga telur kecoa diletakkan di lemari pakaian yang merupakan daerah yang jarang dilewati orang.
Sekitar 16 hingga 32 butir telur akan diletakkan di dalam satu kali proses bertelur dan telur ini akan saling melekat antara satu sama lain, dikarenakan ada suatu cairan yang lenket pada permukaan telurnya.
Warna telur kecoa ini sendiri berwarna hitam atau coklat dengan cangkang kapsul yang disebut dengan Oorheca.
Oorheca bertekstur keras yang digunakan untuk melindungi dari benturan, untuk menetas telur kecoa membutuhkan waktu 1 hingga 2 bulan tergantung dari jenisnya.
Telur yang menetas ini akan berbentuk nimfa atau kecoa muda.
2.) Fase Nimfa
Nimfa yang keluar dari telur kecoa ini berwarna putih dan belum memiliki sayap, di dalam siklus hidupnya kecoa termasuk ke dalam metamorfosis tidak sempurna.
Karena nimfa tidak melalui proses kepmpong untuk menjadi kecoa dewasa akan tetapi harus melalui proses pergantian kulit yang biasa disebut dengan instar.
Nimfa akan mengalami beberapa proses pergantian kulit hingga beberapa kali untuk menjadi kecoa dewasa.
Fase nimfa ini sendiri akan berlangsung selama 2 hingga 4 bulan untuk akhirnya menjadi jenis kecoa yang mempunyai ukuran kecil.
Kemudian kecoa muda ini akan terus bertumbuh besar hingga menjadi kecoa dan proses ini biasanya memakan waktu hingga 1 tahun.
3.) Fase Imago (Kecoa Dewasa)
Setelah nimfa bertumbuh dan melalui periode instar dengan melakukan pergantian kulit hingga yang terakhir nimfa atau kecoa muda ini akan mulai memiliki 2 pasang sayap dan pasa fase ini lah stadium imago dimulai.
Imago atau kecoa dewasa ini mempunyai sayap yang cukup kuat sehingga tak heran jika kamu menemukan kecoa dapat terbang dengan seimbang.
Di dalam fase ini kecoa memiliki ukuran yang masih tergolong kecil namun kecoa muda akan mulai tumbuh menjadi kecoa dewasa sehingga dapat melakukan sebuah proses reproduksi bersama dengan pasangannya.
Jenis-jenis Kecoa
Kecoa terdiri dari beberapa jenis yang berbeda beda, untuk dapat membedakannya berikut ini adalah jenis jenis kecoa yang wajib kamu ketahui :
1.) Kecoa Oriental
Jenis kecoa pertama yang akan kita bahas adalah kecoa oriental yang dikenal juga dengan waterbug atau kumbang berwarna hitam.
Kecoa ini adalah salah satu jenis kecoa yang besar karena kecoa jantan dapat berukuran hingga 20 sampai 29 mm sementara kecoa betina dewasa dapat berukuran mulai dari 22 hingga 27 mm. Ciri lain dari jenis ini selain berwarna coklat hitam, tubuhnya juga terlihat mengkilap.
2.) Kecoa Amerika
Kecoa yang satu ini juga menjadi kecoa yang cukup besar dengan ukuran hingga 50 mm dan memiliki warna coklat kemerahan dengan panjang sayap hingga menutupi seluruh bagian dari tubuhnya.
Kecoa ini adalah kecoa yang umum sekali ditemukan dan suka hidup secara berkelompok dan aktif di malam hari.
3.) Kecoa Jerman
Kecoa jenis ini dapat disebut dengan kecoa dengan ukuran paling kecil jika dibandingkan dengan kecoa jenis lainnya karena hanya memiliki ukuran sekitar 10 mm hingga 16 mm.
Kecoa ini memiliki waran yang bervariasi ada yang coklat muda hingga hampir kehitaman dan mempunyai dua garis berwarna gelap yang hampir sejajar dari belakang kepala hingga ke pangkal sayap.
4.) Kecoa Desis Madagaskar
Kecoa jenis ini merupakan kecoa yang suka mendesis dan memiliki ukuran paling besar di antara jenis kecoa lainnya dengan ukuran mencapai 2 inci hingga 3 inci.
Sesuai dengan namanya kecoa ini berasal dari Madagaskar dan pulau yang berada di daratan Afrika.
Habitat Kecoa
Kecoa sendiri merupakan hewan yang memiliki habitat sangat luas dan beragam, mulai dari hutan tropis hingga di gurun. Namun kecoa paling banyak ditemukan di wilayah tropis dan di dataran rendah dengan suhu yang tinggi.
Bisa dibilang kecoa bisa ditemukan di hampir seluruh permukaan bumi, bahkan kecoa bisa ditemukan dengan mudah di sekitar kita. Ada di rumah, di kamar mandi bahkan di dapur.
Kecoa pun nyaris hidup di semua benua yang ada di bumi, kecuali Antartika. Ya, hewan unik ini memang tidak bisa bertahan hidup di suhu ekstrem yang ada di benua tersebut.
Demikian pembahasan kali ini mengenai Proses Metamorfosis Kecoa beserta dengan jenis jenisnya, semoga bermanfaat untuk kamu semua.
Artikel Lainnya :
- Apa yang dimaksud dengan ekosistem – Komponen Ekosistem, dan Contoh Ekosistem, Beserta Penjelasannya
- Proses Fotosintesis – Rumus, Proses Secara Sederhana, dan Proses Secara Lengkap
- Fungsi Trakea Pada Hewan Serangga dan Manusia
- Anatomi Tubuh Manusia
- Manfaat Reboisasi – Pengertian, Tujuan dan Fungsinya