Perbedaan Senyawa Organik dan Anorganik

Posted on

Perbedaan Senyawa Organik dan Anorganik

Ekosistem.co.id – Hai sahabat biologi semua, jumpa lagi dengan kamiyang pada kesempatan kali ini akan memberikan perbedaan senyawa organic dan anorganik. Nah, mau tahu apa saja perbedaannya? Yuk, simak saja di bawah ini ya.

Perbedaan senyawa organik dan anorganik ini sendiri meliputi asal, struktur hingga unsur unsur yang terkandung di dalamnya dan juga sifat – sifat yang dimiliki oleh keduanya.

Tapi sebelum kita bahas lebih lanjut mengenai perbedaan kedua senyawa ini, mari kita simak pengertian dari keduanya ya.

 

 

Pengertian Senyawa Organik dan Anorganik

Tak hanya penting untuk mengetahui perbedaan dari kedua senyawa ini, tapi penting juga bagi sahabat biologi untuk mengetahui pengertian dari keduanya ya.

Berikut ini penjelasan lengkapnya :

 

1.) Pengertian Senyawa Organik

Jika dilihat secara umum pengertian dari senyawa organik merupakan golongan besar senyawa kimia yang mana molekulnya mengandung karbon. Akan tetapi tidak mengandung oksida karbon, karbonat, serta karbida.

Bahan organik ini sendiri dihasilkan dari proses fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan yang memiliki klorofil dan menjadikan bahan organic menjadi bahan utamanya yang merupakan unsure karbon yang ada di dalam bentuk senyawa polisacharida contohnya seperti pati, sellulosa, hemi-sellulosa, bahan pektin, dan juga lignin.

Tak hanya itu saja, beberapa bahan organik tanah sendiri juga memiliki kandungan protein serta senyawa nitrogen yang lainnya ya.

Secara umum bahan organik ini sendiri bisa dibedakan atas bahan organik yang lebih sulit untuk didekomposisi dikarenakan senyawa ini tersusun atas senyawa siklik yang sifatnya sangat sulit untuk dirombak menjadi sen

yawa yang lebih sederhana.

 

Ciri-ciri Senyawa Organik

Baca Juga :  Ekosistem Sawah - Penjelasan Berserta Rantai makannya

Senyawa organik sendiri adalah senyawa dengan ciri-ciri seperti di bawah ini :

1.) Senyawa organik adalah senyawa dengan titik didih dan juga titik cair yang rendah.

2.) Senyawa ini tidak terlalu tahan dengan panas sehingga mudah terbakar.

3.) Senyawa ini terikat dan saling berikatan secara kovalen.

4.) Senyawa organik secara umum non elektrolit.

5.) Reaksi senyawa organik berjalan cukup lambat.

6.) Senyawa organik dapat secara mudah terurai pada suhu rendah.

7.) Senyawa organik lebih mudah larut di dalam pelarut yang berasal dari non polar.

8.) Jika dibakar maka senyawa organik ini akan menghasilkan CO2, karbon hingga dan H2O.

9.) Hasil pembakaran pada senyawa organik mampu membuat air kapur menjadi keruh.

 

 

2.) Pengertian Senyawa Anorganik

Sedangkan senyawa anorganik ini sendiri merupakan senyawa yang tidak mempunyai atom karbon dan bisa dibentuk dengan bantuan unsur logam dengan logam dan unsur logam dengan non logam.

Senyawa ini sendiri terdiri dari dua jenis yakni politamok yang merupakan senyawa yang mempunyai lebih dari 3 jenis unsur dan binner yang merupakan senyawa yang terdiri dari 2 unsur yakni unsur logam dan juga unsur non logam.

 

Ciri-ciri Senyawa Anorganik

1.) Senyawa anorganik berasal dari sumber daya alam mineral.

2.) Senyawa anorganik dapat bereaksi secara cepat.

3.) Memiliki titik didih dan juga titik lebur yang sangat tinggi.

4.) Mudah terlarut dalam pelarut jenis polar.

5.) Senyawa ini berikatan ionik.

6.) Senyawa anorganik bersifat eletrolit atau dapat menjadi penghantar listrik.

7.) Dapat tahan pada pemanasan.

8.) Senyawa ini tidak mudah terbakar.

 

 

Perbedaan Senyawa Organik dan Anorganik

Untuk mempermudah membantu melihat perbedaan senyawa organik dan anorganik sendiri bisa dilihat dari fakta yang menunjukkan jika senyawa organik ini sendiri dihasilkan dari aktivitas yang dilakukan oleh makhluk hidup.

Baca Juga :  Kingdom Fungi – Klasifikasi, Ciri-ciri, Struktur, Contoh

Nah, sedangkan senyawa anorganik sendiri merupakan proses alami yang tidak ada kaitannya dengan makhluk hidup atau bentuk hidup apapun. Sehingga proses ini dihasilkan murni dari sebuah eksperimen atau percobaan yang dilakukan oleh manusia di laboratorium yang khusus.

Selain itu perbedaan dari kedua senyawa ini bisa dilihat dari kandungan atom logam yang dimiliki oleh senyawa anorganik sedangkan senyawa organik tidak.

Senyawa organik memiliki sifat biologis sedangkan senyawa anorganik merupakan mineral yang berasal dari alam.

Berikutnya sahabat biologi juga bisa melihat perbedaan keduanya dari bagian kelas senyawa kimiawi, molekul yang memiliki kandungan  karbon serta hidrogen ini terdapat pada senyawa organik.

Sementara senyawa anorganik mengandung karbit, karbonat, oksida karbon, dan karbon dasar.

Sumber senyawa anorganik kebanyakan mengandung logam dan senyawa yang bisa saja terdapat organisme hidup di dalamnya serta bersumber dar mineral non biologis.

 

Tabel Perbedaan Senyawa Organik dan Anorganik

Untuk lebih jelasnya kami juga menyediakan tabel perbedaan perubahan senyawa organik dan anorganik untuk lebih memudahkan sahabat belajar dalam memahami materi pembelajaran ini ya.

Berikut ini adalah tabel perbedaan senyawa organis dan anorganik :

No Senyawa Organik Senyawa Anorganik
1. Senyawa organik adalah hasil dari aktivitas yang berasal dari makhluk hidup. Senyawa anorganik diciptakan melalui proses salami yang tidak memiliki kaitan apapun dengan makhluk hidup, dengan kata lain senyawa ini merupakan hasil darip  penelitian atau eksperimen yang dilakukan oleh manusia.
2. Senyawa organik tidak bisa membuat garam Senyawa anorganik bisa membuat garam.
3. Senyawa organik mengandung karbon. Senyawa anorganik tidak mengandung karbon.
4. Senyawa organik mempunyai ikatan karbon – hidrogen. Senyawa anorganik tidak memiliki ikatan karbon – hidrogen.
5. Senyawa organik tidak memiliki kandungan atom logam. Senyawa anorganik memiliki kandungan atom logam.
6. Senyawa organik bersifat biologis. Senyawa anorganik adalah mineral yang berasal dari alam.
Baca Juga :  Gas Alam - Manfaat, Proses Pembentukan, Jenis, dan Gambar

 

 

Dari tabel perbedaan senyawa organik dan anorganik di atas semoga bisa dijadikan sebagai refrensi belajar oleh sahabat biologi semua ya, sampai jumpa pada pembahasan berikutnya.

 

Artikel Lainnya :

  1. Gambar Aliran Energi – Di dalam Ekosistem Beserta Contohnya
  2. Proses Peredaran Darah – Urutan, Fungsi, Gambar
  3. Mekanisme Kerja Otot – Penjelasan Secara Lengkap