Oogenesis
Ekosistem.co.id – Oogenesis adalah salah satu bagian yang paling penting di dalam sistem reproduksi wanita yang penting untuk dipelajari.
Manusia sendiri dikenal bereproduksi dengan cara seksual dan hanya pada saat saat tertentu saja manusia akan membentuk sel kelamin yang disebut dengan gamet. Sel sel kelamin yang dibentuk oleh pria disebut dengan sperma atau spermatozoa, perempuan akan membentuk sel kelamin yang diberi nama sel telur atau ovum.
Proses pembentukan spermatozoa ini disebut dengan spermatogenesis dan juga proses pembentukkan ovum sendiri disebut dengan oogenesis dan kedua proses tersebutlah yang merupakan awal mula perkembangan biakan pada manusia.
Untuk kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai oogenesis mulai dari pengertian dan tahapannya.
Pengertian Oogenesis
Oogenesis merupakan sebuah proses pembentukan dan perkembangan sel telur mau pun ovum, proses ini sendiri terjadi di dalam ovarium. Siklus oogenesis akan dimulai sejak masih bayi dan ketika masih berada di dalam kandungan pada saat kelamin sudah mulai terbentuk pada bayi.
Ovum adalah gamet yang terdapat pada wanita yang berguna untuk prosesreproduksi seksual sehingga bisa dihasilkan sebuah individu baru melalui sebuah proses pembuahan atau fertilisasi dengan sel sperma.
Di dalam ovum sendiri terdapat satu set DNA haploid (n) dan juga mengandung 23 kromoson yang sangat dibutuhkan sebagai kode penentu sifat dan juga fisik dari keturunannya.
Ketika bertemu dengan gamet jantan atau sperma yang juga berisi satu set DNP haploid (n) maka nantinya akan dapat terbentuk sebuah zigot yang nantinya akan berkembang menjadi embrio dan juga janin.
Ovum sendiri adalah sebuah istilah jamak yang digunakan untuk sel telur yang memiliki jumlah banyak sementara satu sel telur disebut dengan oosit. Setiap wanita biasanya memiliki persediaan ovum yang terdapat pada ovariumnya pada saat persediaan ovum tersebut telah habis maka wanita tersebut akan mulai masuk ke fase menopause yang ditandai dengan berhentinya siklus menstruasi.
Tahapan Oogenesis
Oogenesis sendiri sebenarnya telah terjadi pada saat masih bayi pada saat masih berusia 5 bulan di dalam kandungan dan proses ini akan berlanjut hingga oosit primer. Ketika bayi menginjak usia 6 bulan, oosit primer ini pun akan mulai membelah diri secara rutin.
Namun proses ini tidak dilanjutkan lagi sehingga membuat oosit primer beristirahat atau dalam keadaan dorman. Di dalam ovarium sendiri terdapat sel induk telur yang disebut dengan oogonium.
Oogeneium adalah sel induk dari sel terlur yang terletak pada sel folikel yang terdapat di dalam ovarium. Sel sel oogonoium ini sendiri memiliki sifat 2(n) yang nantinya akan mengalami pembelahan secara mitosis menjadi oosit primer yang memiliki sifat haploid (2n).
Setelah bayi dilahirkan, di dalam ovariumnya akan terdapat sekitar 1 hingga 2 juta oosit primer yang nantinya seiring berjalan waktu oosit primer ini akan mulai mengalami kematian setiap harinya, kondisi ini akan berlangsung hingga manusia menginjak masa pubertas yang membuat oosit primer menjadi hanya tersisa sekitar 200.000 hingga 400.000.
Ketika sudah menginjak masa pubertas maka oosit primer akan melanjutkan fase pembelajan meiosis I yang membuat oosit primer membelah menjadi dua sel yang berbeda ukuran dan sifat haploidnya. Satu sel yang besar dinamakan sekunder sementara sel kecilnya diberi nama kutub primer.
Pada fase berikutnya oosit sekunder akan melanjutkan pada fase meiosis II fase ini akan dilanjutkan jika adan fertilisasi. Jika tidak terjadi fertilisasi maka oosit sekunder akan mengalami degenerasi namun jika terjadi fertilisasi maka fase berikutnya akan dilanjutkan.
Indikasinya oosit sekunder membelah menjadi dua sel yaitu satu berukuran besar dan satu memiliki ukuran yang kecil. Sel besar bernama ootid dan sel kecil diberi nama badan kutub sekunder.
Secara bersamaan badan kutub primer juga membelah menadi dua maka dari itu fase meiosis II akan menghasikan satu ootid dan tiga badan kutub sekunder. Lalu satu ootid yang dihasilkan akan mulai berkembang menjadi sel telur atau ovum yang telah matang sementara badan kutub atau palosit akan mati.
Peristiwa pengeluaran sel telur ini sendiri dikenal dengan istilah ovulasi dan setiap ovulasi hanya mempunyai satu sel telur yang telah matang sehingga bisa hidup selama 24 jam.
Jika sel telur yang matang tersebut tidak dibuahi maka sel telur akan menjadi mati dan luruh bersama dengan dinding rahim yang di awal siklus menstruasi.
Faktor yang Memengaruhi Oogenesis
Oogenesis dipengaruhi oleh hormone di bawah ini :
1.) Hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone)
Merupakan hormon yang dapat merangsang terjadinya proses ovulasi, yakni kondisi ketika sel telur telah siap untuk dibuahi.
2.) Hormon LH (Luteinizing Hormone)
Hormon ini memiliki peran penting dalam memberikan rangsangan ovulasi.
3.) Hormon Estrogen
Hormon ini merupakan hormon seks wanita yang bertugas untuk mengembangkan seksual dan reproduksi.
4.) Hormon Progesteron
Hormon ini merupakan hormone seks wanita yang dihasilkan oleh indung telur dan memiliki tugas untuk menebalkan dinding rahim. Bagian ini digunakan sebagai tempat untuk mengembangkan sel telur.
Fakta-fakta Oogenesis
Agar lebih mengenal oogeneis, kami juga menyediakan fakta-faktanya di bawah ini :
1.) Oogenesi merupakan proses menghasilkan sel telur tunggal.
2.) Satu oosit primer dapat menghasilkan satu oosit sekunder dan badan kutub yang mengalami degenerasi dari ovarium.
3.) Manusia memiliki jumlah kromosom sebanyak 46 sehingga tidak ada pembelahan oogonium yang membuat jumlah kromosom pada oosit primer sama.
4.) Ketika oosit primer mengalami pembelahan sel di meiosis I dan II maka jumlah kromosom akan menjadi 23 pada oosit sekunder dan satu badan kutub serta ovum.
5.) Janin perempuan mempunyai 7 juta oosit primer yang terbentuk pada ovarium akan tetapi mengalami regresi menjadi 1 hingga 4 juta ketika lahir,
6.) Sementara pada masa pubertas jumlah oosit primer hanya menjadi 40.000.
Perbedaan Oogenesis dan Spermatogenesis
Jika dari namanya saja sudah bisa dilihat perbedaannya, oogenesis terjadi pada wanita dan spermatogenesis terjadi pada laki-laki. Namun apa saja perbedaan lengkapnya? Simak di bawah ini :
1.) Oogenesis merupakan proses produksi sel telur yang terjadi pada wanita sedangkan spermatogenesis merupakan proses produksi sperma yang terjadi pada laki-laki.
2.) Oogenesis terjadi di dalam ovarium sedangkan spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus testis.
3.) Oogenesis merupakan ovum yang tidak motif sedangkan spermatogenesis menghasilkan sperma yang sifatnya motil.
Demikian pembahasan kali ini mengenai oogenesis, sudah tahu kan, apa itu oogenesis dan bagaimana tahapannya. Semoga bermanfaat.
Artikel Lainnya :