Mekanisme Kerja Otot
Jika kita bicara tentang otot, otot adalah komponen terpenting didalam tubuh makhluk hidup,tanpa otot tubuh tidak akan bisa bergerak. Otot mempunyai banyak sub bagian didalamnya untuk membantu proses gerak pada otot.
Tanpa otot kita tidak akan bisa menggerakkan bagian tubuh kita. Terkadang selepas berolahraga tubuh kita terasa lelah sampai sulit untuk bergerak. Hal ini dikarenakan saat berolahraga otot kita akan berkontraksi lebih sering dan lebih lama dari biasanya sehingga bisa mengalami kelelahan otot yang membuat kita menjadi sulit bergerak, hal seperti ini yang sering disebut kejang otot.
Disaat otot mendapat rangsangan baik sengaja ataupun tidak, otot kita akan merespon dan mengalami kontraksi. Kontraksi otot ini ditandai dengan memendeknya otot, ciri – cirinya otot menjadi tegang dan menggembung di bagian tengah.
Saat otot berekasi menegang, maka otot yang melekat pada tulang akan ikut berkontraksi juga, sehingga tulang akan tertarik dan akhirnya ikut bergerak.
Pada artikel kali ini kita akan sama-sama belajar mengenai mekanisme kerja otot serta komponen yang berperan dan juga sumber energi otot.
Komponen Struktur Otot
Struktur otot yang berperan didalam kerja otot memiliki beberapa komponen, komponen itu adalah :
Miofibril – komponen ini berbentukk silindris yang memanjang sepanjang otot lurik dan mengandung filament aktin dan myosin.
Sarkomer – merupakan unit struktural dan fungsional terkecil dari kontraksi otot pada myofibril.
Aktin – yang merupakan filamen kontraktil yang tipis serta memiliki sisi aktif dan situs pengikatan.
Miosin – juga merupakan komponen otot berupa protein filament yang lebih tebal dan memiliki penonjolan yang dikenal dengan kepala miosin.
Troponin – yang merupakan protein kompleks yang melekat pada tropomiosin.
Sumber Energi untuk Gerak Otot
Otot memerlukan energi untuk bergerak. Berikut ini merupakan sumber energi untuk gerak otot :
1. ATP (adenosine tri fosfat)
ATP ini nantinya akan terurai menjadi ADP (adenosine difosfat) dan energi. Selanjutnya, ADP tadiakan diurai kembali menjadi AMP (adenosine monofosfat) dan energi yang bisa kita rumuskan menjadi seperti berikut ini
ATP ADP + P + Energi
ADP AMP + P + Energi
2. Keratin fosfat
Keratin fosfat ini nantinya akan diurai menjadi keratin, fosfat dan energi. Pemecahan ATP dan keratin fosfat berfungsi untuk menghasilkan energi pada saat kontraksi otot. Untuk melakukan proses tersebut tidak diperlukan oksigen.
3. Glikogen (gula otot)
Untuk bergerak otot juga memerlukan gula dalam bentuk glikogen. Glikogen ini akan dilarutkan menjadi laktasidogen. Kemudian diubah kembali menjadi glukosa dan asam laktat. Molekul gula ini yang akan diubah menjadi CO2, H2O dan energi.
Proses ini akan terjadi saat otot relaksasi dan memerlukan oksigen, sehingga fase relaksasi ini disebut fase aerob. Apabila di dalam otot mengandung banyak asam laktat maka otot akan terasa lelah atau pegal. Asam laktat ini bisa dioksidasi dengan bantuan oksigen.
Tahapan Mekanisme Kerja Otot
Saat otot bekerja harus melalui tahapan-tahapan. Berikut ini merupakan tahapan dari mekanisme kerja otot :
- Tahap pertama yang terjadi adalah impuls syaraf tiba di neuronmuscular junction dan mengakibatkan pembebasan asetilkolin. Munculnya asetilkolin ini memicu depolarisasi yang kemudian menyebabkan pembebasan ion Ca2 dan reticulum sarkoplasma.
- Tahap yang ke 2 yaitu terjadinya peningkatan jumlah Ca2 sehingga menyebabkan ion ini terikat pada troponin dan mengakibatkan perubahan struktur pada troponin.
- Tahapan yang ke tiga yaitu perombakan ATP yang akan membebaskan energi yang akan menyebabkan myosin mampu menarik aktin ke dalam dan juga melakukan pemendekan otot. Hal ini terjadi di sepanjang myofibril pada sel otot.
- Selanjutnya myosin akan terlepas dari aktin dan jembatan aktomiosin akan terputus ketika molekul ATP terikat di kepala myosin. Setelah ATP terurai, kepala myosin dapat bertemu lagi dengan aktin di tropomiosin.
- Terakhir proses kontraksi otot ini dapat berlangsung selama tersedia nya ATP dan ion Ca2. Pada saat impuls terhenti, ion Ca2 akan kembali ke reticulum sitoplasma.
Sekarang sudah paham kan bagaiman mekanisme kerja otot serta komponen-komponen yang berperan dan juga sumber energi otot. Sekian artikel kali ini semoga bermanfaat untuk kita semua. Sampai jumpa di artikel lainnya.
Artikel Lainnya :