Lumut Kerak – Penjelasan, Manfaat, Ciri Ciri, Contoh Beserta Gambar
Ekosistem.co.id – Pernahkah sahabat biologi melihat lumut di rumah atau menempel di batang pohon? Pasti risih ya kalau ada lumut yang menempel di dinding atau di pagar rumah kita. Lumut tersebut bernama lumut kerak. Sekilas lumut ini mirip seperti tumbuhan namun bila diteliti lagi ternyata lumut ini adalah simbiosis antara jamur (Cendawan) dan algae (ganggang).
Sebagian besar talus lumut ini terdiri dari hifa jamur yang saling terjalin satu sama lain sehingga menjadi kuat. Fungsi dari hifa ini adalah untuk menyerap air dan garam mineral. Air dan garam mineral ini diberikan ke algae sebagai bahan bakar untuk proses fotosintesis. Sebagian hasil fotosintesis tadi akan dikembalikan sebagian ke jamur sehingga terjadi hubungan yang saling menguntungkan.
Manfaat dan Peranan Lumut Kerak
Walaupun lumut kerak terlihat mengganggu saat tumbuh di suatu tempat, makhluk hidup satu ini juga memiliki peran dan manfaat. Berikut ini adalah beberapa peran dan manfaat dari lumut kerak.
-
Sebagai obat
Salah satu jenis dari lumut kerak bisa kita manfaatkan menjadi obat tradisional. Usnea adalah lumut kerak yang diketahui bermanfaat untuk dijadikan obat. Pasalnya, lumut kerak jenis Usnea ini dapat menghasilkan asam usnin yang dapat digunakan sebagai obat.
-
Sebagai indikator pencemaran lingkungan
Lumut kerak sangat sensitif terhadap adanya pencemaran udara. Lumut kerak dapat dengan mudah menyerap sulfur dioksida yang bersifat racun, tetapi karena lumut kerak tidak dapat mengekskresikannya lagi membuat lumut kerak tidak dapat hidup pada daerah industri atau lingkungan yang sudah tercemar.
-
Tumbuhan perintis
Lumut kerak memiliki kemampuan melepaskan zat kimia yang dapat melapukkan batu sehingga pada akhirnya terbentuk tanah. Apabila sudah terbentuk tanah, maka tanaman lain bisa hidup di atasnya. Karena ini lah lumut kerak memiliki peran sebagai tanaman perintis.
-
Indikator pH
Lumut kerak dapat dikatakan memiliki peran penting sebagai indikator pH dikarenakan dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat kertas lakmus. Manfaat ini bisa didapatkan dari salah satu lumut kerak berjenis Rocellia tinctoria.
Ciri – Ciri Lumut Kerak
Ukuran dari lumut kerak ini bervariasi, dari bentuk dengan ukuran yang sangat kecil hingga panjang sampai beberapa meter. Komponen cendawannya sering membentuk spora dan hanya membentuk lichenes jika jatuh di dekat algae yang cocok.
Syarat hidup dari lumut ini tidak sulit dan tahan terhadap kekurangan air dalam waktu yang lama. Apabila terkena paparan sinar matahari dalam waktu yang lama maka lumut akan mengering namun tidak mati, setelah terkena air lumut akan kembali segar.
Kebanyakan lumut kerak bereproduksi dengan perantaan soredium. Lumut kerak hidup sebagai epifit pada pohon-pohonan, tetapi dapat juga di atas tanah, terutama di daerah tundra, dan digolongkan sebagai tumbuhan perintis yang ikut berperan dalam pembentukan tanah. Miselium cendawannya hanya masuk ke dalam selaput lander sel-sel algae, sehingga bentuk algae menentukan bentuk lumut kerak.
Jenis – Jenis Lumut Kerak
Lumut kerak memiliki beragam jenis tergantung pada habitat dan jenis algae yang menjadi simbionnya. Berikut ini merupakan jenis-janis dari lumut kerak.
-
Usnea
Usnea atau biasa dikenal dengan sebutan lumut kerak jenggot. Talus (bentuk tumbuhan) berupa fruticose, berwarna putih kehijauan, berambut kasar, dan hidup epifit di pohon-pohon kering. Usnea ini bisa dimanfaatkan sebagai bahan membuat jamu atau obat.
-
Parmelia
Pamelia memiliki talus yang berbentuk foliose, berwarna abu-abu atau putih kehijauan, dan memiliki rhizine di bagian bawahnya sebagai alat pelekat pada substratnya. Jika diamati, bentuknya berupa lembaran-lembaran seperti kulit.
-
Peltigera
Talus dari peltigera ini berbentuk foliose berwarna kebiruan pada bagian permukaan atasnya dan berwarna putih pada bagian permukaan bawahnya yang dipeuhi dengan rhizoid.
-
Cladonia
Talus cladonia berbentuk fruticose dan berwarna putih kehijauan. Biasanya tumbuh di daerah kutub dan menjadi makanan utama rusa kutub.
-
Lobaria
Lobaria memiliki talus yang berbentuk foliose yang lebar dan panjang berwarna hijau tua kebiruan atau hijau kekuningan. Talus dari lobaria ini memilikii bentuk yang sama dengan paltigera.
Selesai sudah bahasan kita kali ini tentang lumut kerak. Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk sahabat biologi, sampai jumpa pada pembahasan berikutnya ya.
Artikel Lainnya :