Kondensasi – Pengertian, Proses, Contoh, Faktor, dan Gambar

Posted on

Ekosistem.co.id – Pernah mendengar istilah kondensasi? Mungkin Sahabat Biologi pernah mendengar istilah ini saat sedang belajar di pelajaran IPA. Lalu apa arti dari kondensasi? Berikut informasi lengkapnya:

Pengertian Kondensasi

Apa itu kondensasi? Kondensasi atau biasa juga disebut sebagai pengembunan adalah suatu proses perubahan yang terjadi menjadi wujud yang lebih padat, contohnya adalah gas yang berubah menjadi cairan. Secara etimologi, kondensasi adalah istilah yang berasal dari bahasa latin yaitu Condensare yang artinya membuat tertutup.

Penguapan sendiri adalah salah satu contoh dari perubahan fisika, yaitu perubahan zat yang sifatnya sementara. Contohnya perubahan wujud, ukuran dan bentuk. Perubahan tersebut tidak menjadi zat baru dan cairan yang sudah terkondensasi dari uap itu dikenal sebagai kondensat.

Kondenser merupakan sebuah alat untuk digunakan mengkondensasi uap untuk dijadikan sebagai cairan.

Kondenser ini secara umum merupakan alat pendingin mau pun penukar panas yang biasanya dipakai guna melakukan berbagai macam tujuan dan mempunyai variasi yang beragam.

Proses terjadi Kodensasi

Apa itu kondensasi? Kondensasi atau biasa juga disebut sebagai pengembunan adalah suatu proses perubahan yang terjadi menjadi wujud yang lebih padat, contohnya adalah gas yang berubah menjadi cairan. Secara etimologi, kondensasi adalah istilah yang berasal dari bahasa latin yaitu Condensare yang artinya membuat tertutup.

Penguapan sendiri adalah salah satu contoh dari perubahan fisika, yaitu perubahan zat yang sifatnya sementara. Contohnya perubahan wujud, ukuran dan bentuk. Perubahan tersebut tidak menjadi zat baru dan cairan yang sudah terkondensasi dari uap itu dikenal sebagai kondensat.

Kondenser merupakan sebuah alat untuk digunakan mengkondensasi uap untuk dijadikan sebagai cairan.

Kondenser ini secara umum merupakan alat pendingin mau pun penukar panas yang biasanya dipakai guna melakukan berbagai macam tujuan dan mempunyai variasi yang beragam.

Jenis Kondensasi

Kondensasi atau pengembunan dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

1. Kondensasi eksterior

Kondensasi jenis ini terjadi apabila udara lembab menyentuh permukaan yang dingin seperti kaca. Kondensasi ini akan terjadi jika suhu permukaan itu dibawah titik embun udara. Apa itu titik embun udara?

Baca Juga :  Cagar Alam – Pengertian, Fungsi, Contoh, Beserta Gambar

Titik embun udara adalah temperatur yang mana uap air pada udara mengembun dan menjadi air dengan kecepatan sama dengan kecepatan air itu menguap dan dengan tekanan udara yang konstan. Biasanya kondensasi jenis ini terjadi pada malam hari yang dingin dan di ikuti dengan siang hari yang hangat.

2. Kondensasi interior

Kondensasi jenis ini terjadi pada sebuah ruangan tertutup yakni jika kelembaban udara yang ada pada ruangan tertutup tersebut mengalami kelebihan. Kelembaban udara yang berlebih ini kadang menyebabkan pengembunan di kaca jendela. Semakin banyak udara yang hangat maka akan semakin banyak uap air yang dipunya.

3. Contoh Kondensasi

Adapun contoh dari terjadinya proses kondensasi adalah :

  1. Cermin di kamar mandi yang berkabut karena uap air yang lebih hangat di udara dan permukaan dingin cermin
  2. Seseorang yang memiliki soda dingin di hari yang panas yang mengeluarkan air atau “keringat”
  3. Awan yang terbentuk dari proses kondensasi
  4. Kaca mobil yang berkabut di pagi hari
  5. Embun di pagi hari yaitu saat melihat daun dan rumput yang basah padahal malam harinya tidak hujan

4. Dampak Kondensasi

Kondensasi bisa menjadi penyebab besar adanya korsleting, karena adanya kondensasi akan menyebabkan embun air didalam board unit pada sebuah alat bisa menyebabkan kontak yang buruk. Oleh karena itu disarankan temperatur dalam suatu ruangan pada alat medis kisaran 17oC-20oC. Bahkan ruang kontrol panel pada suatu unit besar harus membutuhkan pemantauan suhu khusus seperti pada CT Scan dan MRI.

Adapun faktor-faktor yang terjadi kondensasi dalam alat media adalah :

  • Perpindahan suhu ruangan secara drastis
  • Design ruangan
  • Design atau bahan cover alat medis tersebut
  • Gudang penyimpanan

Faktor Penyebab Kondensasi

Sebenarnya sebelum kondensasi terjadi bisa dikenali, karena ada faktor penyebab yang melatarbelakangi, apa saja faktor tersebut?

  • Ketika suhu berubah secara ekstrim dari panas menjadi dingin, akan menyebabkan pengembunan rentan terjadi.
  • Pada daerah yang mengalami penebangan hutan parah, akan lebih rentan mengalami pengembunan. Sebab lingkungan yaitu pepohonan yang menyerap uap air, tidak tersedia dengan cukup.
  • Percaya atau tidak penggunaan aspal di seluruh permukaan tanah, juga menjadi faktor terjadinya pengembunan maupun evaporasi. Karena cadangan air tanah tidak seimbang dengan penyerapannya, dimana hujan tidak lagi bisa terserap dengan baik oleh tanah.
  • Ruangan dengan desain tertutup, dan jarang terkena sinar matahari akan lebih rentan menjadi tempat terjadinya pengembunan. Karena perbedaan suhu di dalam ruangan, dengan luar ruangan sangat mencolok.
  • Pemilihan bahan yang digunakan sebagai pembuat jendela dan pintu kurang baik, sehingga menjadi tempat terjadinya pengembunan.
Baca Juga :  Kingdom Protista - Pengertian, Klasifikasi, Ciri-ciri, Lengkap dengan Contoh

Cara Meminimalisir Terjadinya Kondensasi

Dampak buruk pengembunan jika dibiarkan tanpa diatasi secara maksimal akan berbahaya, tapi setidaknya bisa diminimalisir sesuai dimana terjadi dan kapan terjadinya. Berikut ini beberapa caranya:

1. Pada Jendela dan di Dalam Rumah

Ketika cuaca turun menjadi dingin maka kondensasi akan rentan terjadi, apalagi jika suhu sudah berada di bawah 10 derajat celcius. Cara mengurangi embun dan kelembaban, di kaca jendelda dan di dalam rumah adalah:

  1. Mengeluarkan sejumlah tanaman yang ada di dalam rumah, karena tanaman mempercepat proses kondensasi.
  2. Jika saat ini Anda sedang menjemur pakaian di dalam rumah, namun cuaca sangat dingin maka segera angkat dan pindahkan ke luar rumah. Atau tempatkan dulu di dalam ruangan tersendiri, dengan sirkulasi udara yang lancar. Sebab uap air yang menempel pada pakaian, akan terkurung di dalam rumah dan sulit untuk hilang.
  3. Pasang kipas yang berfungsi untuk menghisap udara atau disebut exhaust, sehingga kelembapan berlebih yang menyebabkan embun bisa dihisap keluar ruangan.
  4. Hidupkan kipas angin agar udara yang terperangkap di dalam ruangan, menjadi menyebar dan kondensasi tidak terjadi terus-menerus.

2. Pada Pipa AC

Pipa AC merupakan salah satu benda yang rentan mengalami pengembunan, akan berdampak buruk pada lingkungan sekitarnya. Contoh jika terjadi pada AC mobil bisa merusak mesin, sedangkan pada pipa AC rumahan bisa merusak plafon dan dinding.

  1. Pastikan kemiringan pipa saat pemasangan, sehingga air tidak menggenang dan menyebabkan pipa bocor.
  2. Saluran air buangan pipa juga harus lancar, agar tidak menyebabkan air menumpuk dan berdampak pada terjadinya pengembunan jangka panjang.

3. Pada Kamera

Bagi para pencinta fotografi, kondensasi pada kamera akan jadi hal menyebalkan, apalagi ketika harus mengambil gambar jarak jauh. Tapi sebenarnya hal itu bisa dihindari dengan cara berikut:

  1. Membungkus lensa menggunakan plastik agar tidak terjadi pengembunan
  2. Cari lokasi netral dan biarkan lensa berada di ruangan tersebut, untuk menetralisir dingin penyebab pengembunan
  3. Jika terjadi pada bagian luar lensa, cukup bersihkan menggunakan kain khusus hingga embun tersebut bersih tak bersisa.
Baca Juga :  Apa Yang Dimaksud Dengan Daur Air, Pengertian, Proses dan Gambar

4. Pada Tenda Perkemahan

Buat yang suka berkemah, pengembunan sudah jadi hal yang lumrah terjadi. Apalagi jika berkemah di wilayah dingin. Cara mengatasinya dengan memberi celah pada bagian tenda dan udara luar, agar uap air di dalam tenda tidak terperangkap. Jika memungkinkan bukalah jendela di malam hari, agar sirkulasi udara lancar.

Ketika faktor penyebab kondensasi bisa dikenali lebih awal, sebenarnya dampak buruk dari pengembunan itu bisa dikurangi. Tapi setidaknya kalaupun itu terjadi masih banyak upaya yang bisa dilakukan, agar dampaknya tidak membahayakan kesehatan manusia dan kondisi lingkungan di sekitarnya.

 

Artikel Lainnya :

Replikasi Dna – Penjelasan Lengkapnya

Kerongkongan – Penjelasan, Struktur, Bagian-bagian, Gambar

Proliferasi Adalah – Pengertian, Jenis, Proses Terjadinya Proliferasi Sel