Klasifikasi Tumbuhan
Ekosistem.co.id – Klasifikasi tumbuhan dibutuhkan untuk dapat mengidentifikasi jenis jenis tumbuhan dan membaginya dalam kelompok yang tepat.
Keanekaragaman yang ada, manusia yang memiliki rupa yang berbeda dan kelamin yang berbeda, hewan yang hidup di air dan udara, juga tumbuhan yang memiliki berbagai macam jenis.
Tapi pada kesempatan kali ini kita akan fokus membahas mengenai jenis atau klasifikasi dari tumbuhan yang ada di permukaan bumi kita.
Pengertian Tumbuhan atau Plantae
Tumbuhan atau plantae adalah salah satu makhluk hidup eukariotik yang memiliki banyak sel dan mempunyai dinding sel juga klorofil. Sehingga menyebabkan tumbuhan bisa berfotosintesis.
Warna hijau yang ada di tumbuhan berasal dari klorofil dan berguna sebagai cadangan makanan bagi tumbuhan. Tumbuhan memiliki sekitar 400.000 jenis yang berperan sebagai produsen di sebuah rantai makanan.
Ciri-ciri dari Tumbuhan atau Plantae
Setiap makhluk hidup pasti memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan makhluk hidup lainnya. Ciri-ciri dari tumbuhan adalah :
1.) Memiliki banyak sel atau multiseluler.
2.) Autotrof atau dapat memproduksi makanannya sendiri dengan adanya klorofil.
3.) Organisme eukariotik.
4.) Memperoleh makanan dengan berfotosintesis.
5.) Bisa bereproduksi dengan 2 cara yaitu seksual dan aseksual.
Klasifikasi Tumbuhan
Bryophyta atau Tumbuhan Lumut
Lumut merupakan salah satu tumbuhan yang sangat mudah kita temukan terutama di tempat yang lembab seperti tanah, bebatuan, pohon hingga tembok. Karena tumbuhan ini memang menyukai tempat yang basah dan lembab.
Sebab mereka membutuhkan air dalam bereproduksi dan melakukan proses pembuahan. Sel kelamin jantan tidak akan dapat membuahi sel kelamin betina jika tidak ada air.
Lumut memiliki bagian tubuh seperti akar yang disebut dengan rizoid dengan dungsi menyerap air, mineral dan garam.
Tumbuhan lumut terbagi atas 3 jenis yakni :
1.) Lumut Hati atau Hepaticopsida
Lumut Hati bisa ditemukan di tanah, bebatuan dan tembok yang sudah lembab dan tua dengan bentuk tubuh seperti lembaran dan mirip hari karena ada banyak lekukan.
Struktur tubuhnya seperti akar, daun dan batang sehingga dianggap sebagai perdaduan dari Thallophyta dan Cormophyta. Ada lebih dari 5.000 spesies lumut hati yang sudah ditemukan hingga kini.
Ciri-ciri Lumut Hati
1.) Jenis lumut berbentuk talus dan berlobus seperti hati manusia.
2.) Jenis lumut berumah dua
3.) Jenis lumut membentuk zigot.
4.) Dalam pembentukan Gemmacup atau kuncup dan spora dilakukan reproduksi aseksual dengan cara fragmentasi.
5.) Reproduksi seksual terjadi dengan fertilisasi antara ovum dan sperma.
2.) Lumut Tanduk atau Anthocerotopsida
Memiliki ukuran dan bentuk kecil, pendek dan tidak memiliki bunga karena masuk ke dalam tanaman nonvaskuler (tanaman yang bisa hidup di air dan di darat). Tanaman ini memiliki lebih dari 300 spesies di seluruh dunia dan sering dimanfaatkan sebagai tanaman hias di akuarium.
Ciri-ciri Lumut Tanduk
1.) Gametofitnya sama dengan lumut hati, yang berbeda terletak pada sporofitnya.
2.) Sporofit memiliki kapsul memanjang seperti tanduk yang berasal dari gametofit.
3.) Lumut Daun atau Bryopsida
Memiliki bentuk lembaran yang tersusun spiral dan berwarna hijau atau kecoklatan bagi lumut yang mengering dan hampir mati. Bagian akar, batang dan daunnya sangat sulit untuk dibedakan.
Ciri-ciri Lumut Daun
1.) Disebut lumut sejati karena bentuk tubuh yang mirip dengan tumbuhan kecil yang mempunyai akar, batang dan daun.
2.) Hidup berkelompok dan membentuk hamparan tebal seperti beludru.
Tumbuhan Paku atau Pterydophyta
Tumbuhan paku memiliki daun dan juga batang dan dapat berkembang biak dengan spora nya. Tumbuhan ini juga memiliki pembuluh angkut berupa xilem dan floem. Tumbuhan ini juga mengandung klorofil dan berakar serabut.
Tumbuhan paku dapat mengalami pergiliran keturunan.
Ciri-ciri Tumbuhan Paku
1.) Akar, batang dan daun bisa dibedakan.
2.) Daun muda tumbuh menggulung.
Manfaat Tumbuhan Paku
1.) Bisa dijadikan tanaman hias.
2.) Bisa jadi sayur-sayuran.
3.) Pupuk hijau pada tanaman padi.
4.) Sebagai obat luka.
Tumbuhan Paku sendiri dibagi menjadi 4 jenis, yaitu :
1.) Paku Kawat atau Lycopsida
Paku kawat merupakan tumbuhan paku yang berjenis heterospora dan menghasilkan dua jenis spora yakni mikrospora dan makrospora. Karena memiliki daun yang sangat kecil tumbuhan ini juga disebut dengan paku rambut.
Ciri-ciri Paku Kawat
1.) Jumlah spesias kurang lebih 1000.
2.) Bisa menghasilkan dua jenis spora.
3.) Strobilus pada sporangium berbentuk kerucut.
4.) Gametofit tidak berklorofil.
5.) Uniseksual dan biseksual.
2.) Paku Purba atau Psilopsida
Psilopsida merupakan tumbuhan paku dengan struktur yang sederhana karan hanya berupa ranting bercabang dengan bulu halus menyelimuti batangnya. Tanaman ini memiliki akar semu dengan fungsi sebagai perekat pada tumbuhan.
Ciri-ciri Paku Purba
1.) Merupakan salah satu spesies tumbuhan yang hampir punah karena sekarang hanya tersisa 10-13 spesies saja.
2.) Hanya dapat menghasilkan satu saja jenis spora.
3.) Tumbuhan ini memperoleh nutrisi dengan melalui cara simbiosis dengan jamur.
3.) Paku Sejati atau Pteriopsida
Pteropsida adalah tumbuhan paku sejadi yang juga disebut dengan tanaman pakis yang dapat hidup di iklim tropis. Tapi juga bisa hidup di lingkungan sub tropis. Daun dari tumbuhan pakis memiliki daun yang lebih lebar jika dibandingkan dengan tumbuhan paku jenis lain.
Ciri-ciri Paku Sejati
1.) Akar, batang dan daun sejati.
2.) Memiliki jumlah paling banyak, kurang lebih 12.000 spesies.
3.) Daun muda tumbuh menggulung/circinnatus.
Tumbuhan Berbiji atau Spermatophyta
Tumbuhan Biji adalah salah satu jenis kingdom plantae dengan tingkat tertinggi karena sudah memiliki akar, batang dan daun sejati. Tumbuhan ini juga berkembang biak dengan menghasilkan biji.
Ukuran tumbuhan berbiji memiliki ketinggian yang bervariatif dan beberapa jenisnya tumbuh di darat, lainnya tumbuh di air. Sistem reproduksinya dilakukan dengan cara pembuahan dan penyerbukan.
Ciri-ciri Tumbuhan Berbiji
1.) Mempunyai organ reproduksi berupa biji atau bunga yang dihasilkan oleh strobilus.
2.) Biji pada tumbuhan ini memiliki sifat tertutup.
Tumbuhan berbiji pun dibedakan ke beberapa jenis, berikut ini penjelasannya :
1.) Gmynospermae
Tumbuhan berbiji terbuka dengan pembungkus pada bijinya sehingga biji berada di permukaan daun buah. Tumbuhan ini terdiri dari tumbuhan berkayu serta berakar tunggang yang memiliki ukuran dan bentuk bervariasi.
Tumbuhan jenis ini memiliki 2 jenis alat kelamin yakni betina dan jantan dalam satu pohon dengan jarak yang terpisah.
Ciri-ciri Gmynospermae
1.) Akar tunggang.
2.) Daun sempit, tebal dan kaku.
3.) Tidak mempunyai bunga sejati.
Tumbuhan ini dibagi menjadi 4 kelas yaitu Cycadinae, Ginkgoinae, Coniferinae Coniferales dan Gnetinae.
2.) Angiospermae
Angiospermae memiliki biji yang ditutupi daun, memiliki buah dan juga bunga yang menjadi alat reproduksi. Pohon pohon berukuran besar, tinggi, tumbuhan rambat serta berkayu merupakan contoh Angiospermae.
Ciri-ciri Angiospermae
1.) Daun berbentuk pipih dan lebar.
2.) Mempunyai bunga sejati.
Tumbuhan Angiospermae dibagi menjadi 2 kelas yaitu dikotil/mempunyai dua daun lembaga dan monokotil/mempunyai satu daun lembaga.
Berikut ini penjelasannya :
1.) Tumbuhan Berkeping Satu (Monokotil)
Merukan jenis tumbuhan yang bijinya mempunyai satu daun lembaga atau kotiledon yang merupakan sebuah organ yang ada di biji. Fungsinya adalah untuk menyimpan cadangan makanan bagi tumbuhan.
Ketika tumbuhan bercambah maka daun lembaga akan menjadi tempat pertama untuk melakukan proses fotosintesis.
Contoh Tumbuhan Monokotil adalah jahe, pisang, rumpu rumputan dan anggrek.
2.) Tumbuhan Berkeping Dua (Dikotil)
Tumbuhan ini adalah jenis tumbuhan yang bijinya memiliki dua daun lembaga atau kotiledon dan memiliki ciri umum berupa akar tunggang. Tumbuhan ini tidak memiliki ruas pada batangnya dan mempunyai batang bercabang.
Daunnya mengandung kambium dengan bentuk menyirip atau menjari. Contoh Tanaman Dikotil adalah : tomat, kacang hijau, apel dan buah pir. Dan masih banyak yang lainnya.
Demikianlah pembahasan tentang klasifikasi tumbuhan yang ada di dunia. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di materi pembelajaran selanjutnya.
Artikel Lainnya :
Minyak Bumi – Manfaat, Fraksi, Komposisi, Sejarah
Fermentasi Alkohol – Pengertian, Proses, Reaksi, Faktor, dan Manfaat
Respirasi Anaerob – Pengertian, Skema, Tahapan, Perbedaan Dengan Aerob