Gymnospermae
Ekosistem.co.id – Gymnospermae adalah salah satu jenis tumbuhan atau tanaman dengan ciri khusus yang unik. Untuk itulah pada kesempatan kali ini kami akan membahasnya secara lengkap.
Simak yuk!
Pengertian Gymnospermae
Gymnospermae merupakan sebuah kata yang berasal dari bahasa Yunani dan terdiri dari dua kata. Yakni kata Gymnos yang artinya terbuka dan kata spermae yang artinya adalah biji.
Sehingga bisa diartikan jika Gymnospermae adalah sekelompok tumbuhan dengan biji terbuka.
Dinamakan dengan biji terbuka karena biji dari tumbuhan Gymnospermae ini bisa dilihat. Biji pada tanaman ini tidak mempunyai ovarium yang menjadi tempat untuk melakukan perkembangbiakan atau memperbanyak jenis.
Tumbuhan ini juga tidak miliki serbuk sari serbuk sari.
Dengan begitu tumbuhan Gymnospermae ini pun tidak bisa melakukan proses penyerbukan yang biasa dilakukan oleh tumbuhan lain.
Sedangkan organ reproduksi yang dimiliki oleh tumbuhan Gymnospermae ini adalah strobulus. Organ ini terbentuk dari daun khusus yang memang berfungsi untuk menghasilkan gamet atau sporofit.
Ciri-ciri Gymnospermae
Dari penjelasan di atas saja sudah tahu jika Gymnospermae ini berbeda dengan tumbuhan lain ya. Dan pastinya Gymnospermae memiliki sifat atau karakteristik unik yang berbeda dengan tumbuhan lainnya.
Berikut ini adalah ciri-ciri Gymnospermae :
1.) Mempunyai akar, daun sejati dan batang.
2.) Daun Gymnospermae ukurannya lebih sempit dan strukturnya lebih kaku.
3.) Bakal biji tebruka karena tidak dilindungi oleh daun buah.
4.) Bakal biji berupa megasprofil yang memiliki bentuk sisik dan berada di dalam bentuk strobilus.
5.) Tidak mempunyai bunga sejati dan mahkota bunga.
6.) Letak bakal biji ada diluar dan tidak terlindungi.
7.) Melalui proses pembuahan tunggal saat melakukan proses reproduksi.
8.) Memiliki akar tunggang.
9.) Menghasilkan spora karena merupakan tumbuhan hesterospora.
Struktur Gymnospermae
Sebagian besar tumbuhan Gymnospermae ini adalah tumbuhan pohon besar dengan batang yang berkayu. Nah, di bagian kayu ini nih, tempat berkas pembuluh angkut kolateral tumbuhan Gymnospermae berada.
Sehingga ketika bagian batang pada tumbuhan Gymnospermae ini dipotong dengan cara melintang. Maka susunan melingkar yang ada pada batang terlihat, susunan ini lah yang merupakan berkas pembuluh angkut di dalam tumbuhan Gymnospermae.
Batang dari Gymnospermae juga terbuka sehingga dapat mengalami petumbuhan sekunder hingga penebalan. Hal ini terjadi akibat adanya kambium yang terdapat pada tumbuhan Gymnospermae ini.
Berkas pengangkut yang ada pada tumbuhan Gymnospermae ini sendiri berupa xylem dan fliem. Namun pada xylem hanya adala trakeid yang berfungsi untuk menunjang tumbuhan. Sementara pada bagian floem tidak ditemukan sel pengirim di dalamnya.
Klasifikasi Gymnospermae
Tumbuhan Gymnospermae ini masuk ke dalam tiga kelompok klasifikasi yang sudah punah dan empat klasifikasinya masih ada sampai kini. Kelompok yang tidak bisa bertahan alias sudah punah adalah : Bennetophyta, Cordaitophyta, dan Pteridospermophyta
Ketiga kelompok ini dianggap sebagai asal muasal dari tumbuhan jenis angiospermae.
Sementara untuk kelompok yang masih ada hingga kini adalah : Pinophyta atau tumbuhan runjung, Ginkgophyta atau ginkgo, Cycadophyta atau tumbuhan pakis haji dan kerabatnya, hingga Gnetrophyta atau tumbuhan melinjo dan kerabatnya.
Siklus Hidup Gymnospermae
Gymnospermae adalah tumbuhan penghasil biji di dalam rujung atau disebut pula tumbuhan vaskular. Contoh dari tumbuhan ini adalah cemara dan pohon pinus.
Gymnospermae memiliki siklus hidup generasi sporofit domain yang berasal dari gametophyte dan juga sporofit generasi terbaru. Dan berkembang di tanaman induk sporofit.
Rujung sendiri hanya akan terbentuk di tanaman sporofit yang sudah dewasa karena di dalam rujung jantan bisa ditemukan spora yang nanti berkembang menjadi gametofit jantan.
Pada setiap gametofit jantan sendiri terdapat beberapa sel yang tertutup di dalam sebutir serbuk sari. Sementara di dalam rujung betina, spora betina akan berkembang menjadi gametofit betina.
Pada tiap tiap gametofit betina mampu menghasilkan telur di dalam sebuah bakal biji dan proses penyerbukan sendiri bisa dilakukan ketika serbuk sari dikirimkan dari rujung jantan menuju rujung betina.
Jika sperma berjalan dari serbuk sari menuju telur yang mengakibatkan pembuahan bisa terjadi maka akan menghasilkan zigot diploid.
Zigot ini pun akan secara terus menerus berkembang untuk berubah menjadi embrio di dalam biji yang membentuk dari ovula yang ada di dalam rujung jantan.
Jika benih mulai berkecambah maka memungkinkan tumbuh menjadi pohon sporofit dewasa. Dan akhirnya bisa mengulagi siklus hidup dari tumbuhan Gymnospermae ini.
Contoh Tumbuhan Gymnospermae
Sebenarnya untuk mencari contoh tumbuhan Gymnospermae ini cukup mudah kok, karena beberapa jenis Gymnospermae ada di sekitar kita dan mudah ditemukan.
Berikut ini adalah beberapa contoh Gymnospermae yang ada di sekitar kita :
1.) Pohon pinus
2.) Pohon cemara
3.) Pohon taxus baccata atau cemara inggris
4.) Pohon pinus merkusi
5.) Abies balsamea
6.) Ginkgo biloba
7.) Pohon juniver
8.) Melinjo
Manfaat Gymnospermae
Tumbuhan Gymnospermae ini memiliki banyak manfaat yang juga sangat menguntungkan bagi manusia. Berikut ini adalah beberapa manfaat yang dimiliki oleh tumbuhan jenis Gymnospermae ini :
1.) Menjadi bahan baku untuk membuat kertas yang diambil dari pohon cemara di antaranya juga ada Kasuarina, Allocasuarina, Allocasuarina littotalis hingga pada Allocasuarina leuhmanni.
2.) Digunakan sebagai bahan makanan yang didapat dari pohon melinjo.
3.) Digunakan sebagai minuman yang didapat dari tanaman juniver.
4.) Membuat obat-obatan dari tumbuhan Ginkgo biloba dan Abis balsamea.
5.) Merupakan bahan bangunan ramah lingkungan yang didapat dari pohon pinus dan pohon cemara.
6.) Bahan untuk membuat seni ukiran dari tumbuhan Texus baccata.
7.) Menghasilkan getah yang berasal dari pohon pinus.
Sekarang sudah tahu kan, ulasan mengenai tumbuhan Gymnospermae mulai dari pengertian, ciri-ciri hingga contohnya di sekitar kita. Semoga bermanfaat ya….
Artikel Lainnya :
- Jenis Daun – Penjelasan Secara Lengkap dan Contohnya
- Cara Kerja Enzim – Struktur Dan Komponennya
- Kalin – Penjelasan, Letak Dan Fungsi Hormonnya