Gambar Kultur Jaringan – Lengkap Dengan Penjelasannya
Ekosistem.co.id – Pernahkah kalian mendengar tentang kultur jaringan? Mungkin bagi kamu yang bergelut dalam dunia pertanian istilah sudah tidak asing lagi. Pada artikel kali ini saya akan mengulas tentang kultur jaringan mulai dari pengertian, tahapan hingga manfaatnya. Yuks kita belajar bersama dalam artikel ini mengenai kultur jaringan.
Pengertian Kultur Jaringan
Kultur jaringan merupakan salah satu metode modern dalam dunia pertanian yang bertujuan untuk mengisolasi sebuah jaringan tanaman dengan kondisi yang aseptik, sehingga memungkinkan jaringan tersebut tumbuh dan menjadi sebuah tanaman yang utuh. Kultur jaringan ini menjadi salah satu opsi untuk memperbanyak tanaman secara vegetatif.
Biasanya kultur jaringan menggunakan jaringan pada daun, mata tunas, atau bisa juga menggunakan pollen dari bunga suatu tanaman. Nantinya jaringan ini akan ditempatkan disebuah wadah dan disimpan di tempat yang tersinari oleh matahari selama beberapa bulan sampai tanaman mulai tumbuh dan membentuk akar dan daun.
Teori yang mendasari teknik kultur jaringan ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 1838 yaitu dikemukakan oleh Schawann dan Scheleiden di mana mereka menyatakan sifat totipotensi (total genetic potential) sel, yaitu setiap sel makhluk hidup dilengkapi dengan informasi genetik dan perangkat fisiologis yang lengkap untuk tumbuh dan berkembang menjadi individu baru yang utuh, jika ditempatkan pada kondisi yang sesuai.
Maka dari itu hasil tanaman yang dikembangkan melalui tekhnik kultur jaringan akan memiliki sifat dan genetik yang sama persis dengan induknya.
Tahap – Tahap Melakukan Kultur Jaringan
Melakukan kultur jaringan bukan hal yang mudah karena membutuhkan peralatan dan kemampuan yang perlu dilatih. Sehingga hasil yang didapatkan sesuai dengan harapan kita. Berikut ini merupakan tahap-tahap dari proses kultur jaringan.
-
Pemilihan Serta Penyiapan Tanaman Induk Sumber Eksplan
Untuk mendapatkan hasil kultur jaringan yang baik kita perlu memilih induk tanaman yang sesuai kriteria, yaitu tanaman harus sehat dan terbebas dari hama dan penyakit. Apabila kita sudah medapatkan induk yang sesuai, maka tanaman tersebut sebisa mungkin dikondisikan dan dipersiapkan secara khusus di rumah kaca agar nantinya tidak ada kontaminan yang masuk saat proses in-vitro.
-
Inisiasi Kultur
Tujuan dari dilakukannya tahap ini adalah untuk pembuatan kultur dari eksplan yang bebas dari mikroorganisme secara aksenik dan inisiasi pertumbuhan baru. Aksenik di sini berarti bebas dari mikroorganisme yang tidak diinginkan sehingga memungkinkan mikroorganisme yang menguntungkan tetap bisa tumbuh.
-
Sterilisasi
Saat melakukan kegiatan in-vitro kultur jaringan, harus dilakukan di tempat yang steril yaitu di laminar flow dan juga menggunakan alat-alat yang steril sehingga menghindari terjadinya kontaminasi dai bakteri ataupun cendawan. Prosedur umum yang perlu dilakukan biasanya menyemprotkan alkohol ke laminar flow dan juga membakar atau memanaskan alat yang akan digunakan.
-
Multiplikasi atau Perbanyakan Propagul
Tahap ini merupakan tahap untuk memperbanyak propagul atau bahan tanaman seperti tunas atau embrio. Untuk menstimulasi pertumbuhan biasanya ditambahkan hormon golongan sitokinin seperti BAP, 2-iP atau TDZ ke dalam media pertumbuhan.
-
Pemanjangan Tunas, Induksi dan Pertumbuhan Akar
Tahap ini memiliki tujuan untuk membentuk akar dan pucuk tanaman yang cukup kuat agar tanaman dapat bertahan nantinya saat proses aklimatisasi. Media untuk pemanjangan tunas ini biasanya hanya mengandung sedikit hormon sitokinin. Apabila ingin melakukan pemanjangan tunas dan penumbuhan akar secara bersamaan maka media tanam bisa ditambahkan hormon jenis auksin.
-
Aklimatisasi
Aklimatisasi merupakan tahap terakhir pada kultur jaringan. Pada tahap ini tanaman kultur jaringan yang telah tumbuh tunas dan akar mulai dipindahkan ke media tanah namun masih di lingkungan yang dapat diatur agar tanaman bisa menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.
Manfaat Kultur Jaringan
Kultur jaringan sebagai metode perbanyakan tanaman secara vegetatif memiliki banyak sekali manfaat bagi petani di antaranya adalah sebagai berikut:
- Satu pohon bisa diperbanyak sebanyak jumlah jaringan yang bisa kita ambil dari pohon tersebut.
- Mempersingkat waktu proses pembibitan.
- Bibit yang dihasilkan memiliki kualitas lebih baik.
- Hasil perbanyakan akan memilki sifat yang saa persis dengan induk tanamannya.
Perlu diingat pula untuk melakukan kultur jaringan perlu dilakukan oleh orang yang memiliki keahlian dibidangnya. Apabila tidak dilakukan secara hati-hati persentase keberhasilan kultur jaringan akan sangat rendah. Sekian untuk artikel kali ini, semoga bermanfaat untuk kita semua. Sampai jumpa di artikel lainnya.
Artikel Lainnya :